Rabu, 30 November 2011

MEMBELI WAKTU



 


Cerita ini mengisahkan tentang seorang anak kecil yang sangat membutuhkan perhatian seorang ayah. Ayahnya sangat sibuk dengan pekerjaanya sehingga iya kurang memberikan kasih sayang kepada anak satu-satunya itu.
Sebut saja jani,jani adalah gadys kecil yang masih duduk di bangku sekolah dasar.
Setiap pagi iya sarapan pagi bersama ayah dan mamnya,tapi baru saja sebentar jani duduk di kursi meja makan,ayahnya sudah menerima telfon dan diminta untuk segera pergi ke kantor,dan ayahnya pun bergegas berangkat ke lantor.begitupun jani iya segera berangkat kesekola dan berpamitan kepada mamnya.
Setelah iya selesai sekolah iya bergegas kerumah dan seperti biasa iya salim dengan mamanya,dan iya bertanya apakah ayah sudah pulang ,lalu mamanya menjawab sebentar lagi.jani pun senang karna iya ingin sekali bermain dengan ayahnya,janipun bergegas mengganti seragamnya.
Jam sudah menunjukan pukul 8.00 malam ayah janipun masih belum tiba dirumah,jani menghampiri mamanya dan bertanya lagi kapan ayahnya pulang,mamanya hanya menjawab sabar ya nak ayah pulang lebih malam hari ini karna masih ada urusan di kantornya.dan mamanya menyuruh jani untuk tidur karna sudah larut malam,dan jani pun bergegas masuk kedalam kamarnya dan tertidur.
Keesokan harinya pukul 4.00 mama jani sedang melakukan sholat subuh sedangkan ayah jani sudah bersiap-siap untuk berangkat ke kantor. “ pagi pagi sekali berangkatnya yah,” dan ayahnya jani hanya menjawab iya karna ada urusan mendadak dari kantor.dan mama jani ingin memberitaukan bahwa kemarin jani menanyakan ayah,tetapi belum selesai berbicara ayah jani langsung bergegas pergi berangkat ke kantor.
Saat jani terbangun dan bersiap-siap berangkat kesekolah ,jani bertanya kepada mamanya dimana ayah dan mamanya hanya mengatakan ayah sudah berangkat subuh tadi nak,dan janipun langsung berangkat sekolah.
Diperjalanan berangkat sekolah jani melihat anak – anak seusianya bermain sangat bahagia di temani ayah dan mamanya dan ada yang diantar berangkat sekolah dengan mama dan ayahnya sedangkan iya hanya berjalan sendirian menuju sekolahnya.
Sepulangnya dirumah iya masih melihat ayahnya belum tiba dirumah,lalu iya pun masuk kekamarnya dan menangis,iya ingin sekali seperti anak-anak yang lainnya bahagia bermain dengan ayah dan mamanya.
Lalu iya melihat celengannya dan ingin mengetahui ada berapa isi uang yg ada di celengannya,lalu janipun memecahkan celengannya.
Lalu iya mengambil uang yang hanya ada 35rb ,lalu bergegas keruang tamu sambil menunggu ayahnya pulan.
Di ruang tamu jani bertemu mamanya,mamanya menanyakan kenapa jam segini iya belum tidur,dan jani bilang iya inging menunggu ayahnya sampai pulang.
Dan akhirnya ayah janipun pulang,jani langsung menghampiri ayahnya. Ayahnya bertanya kenapa iya belum tidur tetapi jani langsung balik member pertanyaan kepada ayahnya.ayah, berapa si gaji ayah selama sehari kerja , Tanya jani. Ayahnya pun terkejut kenapa jani bertanya seperti itu,Tanya balik ayah jani. Jani menjawab ,jani hanya ingin tau.dan akhirnya ayahnya menjawab 400ribu,dan jani bertanya lagi selama sehari ayah bekerja berapa jam ? ayahnya menjawab 10 jam dan jani pun bertanya lagi jadi ayah kalau sejam dibayar berapa /ayahnya menjawab 40rb.lalu jani meminta uang 5ribu kepada ayahnya,ayahnya bilang besok saja tetapi jani tetap memaksa sampai membuat ayahnya marah dan menyuruh jani untuk tidur.
Janipun lari ketempat tidurnya dan iya menangis,ayahnya dating meminta maaf dan menanyakan sebenarnya untuk apa jani minta uang 5rb malam-malam seperti ini? Jani menjawab “jani punya uang 35rb dari celengan jani dan jani minta 5rb sama ayah untuk menambahkan uang jani,td ayah bilang ayah sejam dibayar 40rb,jani mau membeli waktu ayah untuk sejam saja untuk bermain bersama jani” ayah janipun tersadar ia menangis dan meminta maaf kepada jani dan memeluk anaknya.
Keesokan harinya ayahnya pun meluangkan waktunya seharian bermain dengan jani.dan jani pun senang hari itu iya bisa bermain bahagia dengan mama dan ayahnya seperti temantemannya yang lai.

Tanggapan tentang cerota ini:
 Hargailah setiap waktu anda untuk keluarga anda,luangkanlah waktu untuk mereka,karna tidak ada yang bisa membuat kita tersenyum bahagia kalau bukan melihat canda tawa dan senyum dari keluarga yang menyayangi kita.
Karna harta tidak akan kita bawa mati,tapi doa keluargalah yang akan menemani malam-malam sepi kita di alam kubur J


Tidak ada komentar:

Posting Komentar